Jumat, 05 November 2010

program radio

Ada beberapa bentuk siaran program radio yang ada di Indonesia yaitu siaran hiburan, siaran kata, dan siaran iklan. Siaran hiburan merupakan bentuk program
radio yang memiliki tujuan untuk memberikan hiburan kepada pendengar radio seperti program kuis, program humor, musik, dan drama. Sedangkan, siaran kata
merupakan bentuk siaran program radio yang menyajikan berbagai informasi yang disampaikan secara lisan melalui siaran kata, seperti ulasan (tajuk), wawancara, berita, diskusi, majalah udara, dan features. Ada juga siaran program radio dalam bentuk siaran iklan seperti iklan komersial dan iklan layanan masyarakat (Prayudha, 2006, p. 45).
Adapun penjelasan dari program radio yang berbentuk siaran kata sebagai
berikut:
1. Ulasan (tajuk)
Di radio, bentuk siaran seperti ini lebih sederhana langsung atau berupa rekaman tanpa musik dan ditujukan kepada pendengar yang memiliki minat pada suatu objek, bisa pengetahuan, politik, sosial, budaya, atau ekonomi. Bentuknya monolog dan harus sependek mungkin, jadi penulisan naskahnya
sederhana. Materi yang diuraikan dalam siaran ulasan akan lebih baik jika hanya menyampaikan satu masalah karena durasi dalam siaran ulasan hanya 5 – 7 menit. Dalam pola siarannya, siaran ulasan sering dikatakan program sisipan.
2. Wawancara
Di radio, bentuk siaran wawancara didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban dari seorang pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee). Siaran ini bisa dalam bentuk rekaman atau wawancara langsung. Selain itu, pendengar juga bisa dilibatkan menjadi penanya. Sedangkan jenis wawancaranya bisa berupa wawancara informasi, opini, maupun biografi. Seorang pewawancara perlu memiliki pengetahuan yang luas mengenai persoalan yang dibahas sehingga dapat membantu pewawancara dalam mengajukan pertanyaan yang berkualitas. Selain itu, dengan memiliki pengetahuan yang luas maka pewawancara dapat menggali lebih dalam informasi-informasi dari orang yang diwawancarai (interviewee), sehingga pendengar radio mendapatkan informasi yang jelas tentang persoalan yang dibahas.
3. Berita
Berita yang menarik adalah berita yang dapat menarik perhatian pendengar. Untuk itu sebaiknya sajikan berita yang dapat mendukung dan membangkitkan minat pendengar untuk menyukseskan acara tersebut. Supaya mencapai tujuan siaran di radio maka sebaiknya berita disusun secara sederhana dan singkat,kalimatnya dibuat pendek-pendek, bahasanya sederhana, dan tidak menyampaikan angka-angka yang memusingkan pendengar jadi harus dipergunakan angka yang bulat agar mudah diingat.
Nilai berita di radio sebagai aturan profesional yang digunakan untuk menyeleksi, membuat, dan menyajikan materi siaran kata atau informasi. Bagi sebuah stasiun penyiaran radio, nilai berita bukan sebagai atribut jurnalis individual tetapi lebih menggunakan standar penyiaran radio dimana setiap
radio memiliki kebijakan atau kode etik yang berlaku secara nasional maupun internasional.
4. Diskusi
Sebuah diskusi memiliki dua karakter utama yaitu adanya partisipan yang benar-benar ingin  ikut ambil bagian dalam permasalahan atau berupaya untuk mencari pemecahan masalah. Topik-topik yang dibahas biasanya berupa hal-hal yang menarik sekaligus menjadi isu menarik di lingkungan masyarakat yang merupakan pendengar radio. Dengan demikian dapat dikatakan jika diskusi sebenarnya merupakan pertukaran ide hingga pemecahan masalah dari topik yang didiskusikan. Dalam diskusi moderator sebaiknya dapat mengatur dan mengarahkan diskusi pada akhir diskusi yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan atau tidak menimbulkan pertanyaan di akhir diskusi.
5. Majalah udara
Bentuk siaran majalah udara berisi variasi program berbeda yang dipadukan secara sederhana dan terintegrasi dengan segmen waktu yang sudah direncanakan dengan baik. Paket siaran ini biasanya berdurasi 60 menit, mengalir berkesinambungan dan terdiri atas beberapa materi siaran yang berbeda seperti berita ringan, wawancara, diskusi, feature, spot iklan, dan lain sebagainya.
6. Features
Features berusaha mengkaji subjek informasi secara mendalam. Banyak cara atau metode yang bisa dilakukan untuk program ini misalnya denganwawancara, diskusi, dan dokumentasi. Program ini diminati pendengar secara umum atau ditujukan kepada pendengar khusus misalnya wanita, petani, anak-anak, atau kelompok-kelompok pendengar radio lainnya. Pada umumnya disajikan dalam bentuk pembicaraan seseorang, wawancara dengan dua orang atau lebih dan diskusi dengan tiga orang atau lebih. Isi pembicaraan terfokus pada hal-hal yang dipercayai narasumber. Features mempunyai tujuan agar mampu memberi informasi, mendidik, menimbulkan keharuan, mewnghibur,
dan memberi inspirasi (Prayudha, 2006, p. 47).
Menurut Morissan (2005), program radio bisa berupa berita radio, talk show,
info hiburan, dan jingle.
a. Berita radio
Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa atau pendapat yang penting atau menarik. Siaran berita dibedakan dengan siaran informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali menurut kaidah jurnalistik radio. Sedangkan siaran informasi tidak selalu bersumber dari fakta di lapangan, namun tetap dikerjakan menurut kaidah jurnalistik. Format penyajian berita radio terdiri atas : siaran langsung yaitu reporter mendapatkan fakta atau peristiwa dari lapangan dan pada saat bersamaan melaporkannya dari lokasi.
Dalam program radio berupa berita radio, proses komunikasi yang terjadi bersifat satu arah dimana penyiar laporan atas suatu peristiwa atau pendapat yang penting atau menarik tanpa mendapatkan feedback dari pendengar radio. Dalam produksi program informasi, kemasannya bisa hanya berupa teks berisi ringkasan berita dari koran kemudian dibacakan oleh penyiar atau bisa juga teks yang dikemas dengan menyertakan  musik (backsound).
b. Talk show
Talk show pada dasarnya adalah kombinasi antara seni berbicara dan seni wawancara. Program perbincangan biasanya diarahkan oleh seorang pemandu acara (host) bersama satu atau lebih narasumber untuk membahas sebuah topic yang sudah dirancang sebelumnya. Tiga bentuk program perbincangan yang banyak digunakan oleh stasiun radio adalah
b.1. One-on-one-show yaitu bentuk perbincangan saat penyiar (pewancara) dan narasumber mendiskusikan suatu topik dengan dua posisi microphone terpisah di studio yang sama.
b.2. Panel discussion yaitu pewancara sebagai moderator ada bersama sejumlah narasumber.
b.3. Call in show yaitu program perbincangan yang hanya melibatkan telepon dari pendengar.
Topik ditentukan lebih dahulu oleh penyiar di studio, diberikan contoh berdasarkan pengalaman penyiar, kemudian pendengar diminta untuk memberikan respon berdasarkan pengalaman masing-masing ke stasiun radio. Tidak semua respon audience layak disiarkan sehingga perla petugas penyeleksi telepon masuk sebelum diudarakan. Dalam pelaksanaannya, urutan proses talk show adalah sebagai berikut: pertama pembukaan yang berisi perkenalan topik, latar belakang, narasumber dan informasi interaksi dengan pendengar jika memang akan dilakukan demikian. Kedua, diskusi utama yang berisi pertanyaan awal penyiar, tanggapan narasumber dan interaksi pendengar. Ketiga, penutup yang berisi kesimpulan dan ucapan tarima kasih. Program talk dapat menjalankan keseluruhan dari orientasi berita, isu, dan hubungan anegan komunitas. Sering terjadi talk show sudah direkam sebelumnya dan mengutamakan host dan satu atau dua orang tamu untuk mendiskusikan topik. Dua jenis talk show yang paling umum adalah one-on-one-show serta panel discussion. Sedangkan yang paling populer adalah call in show.
c. Jingle radio
Jingle atau radio air promo adalah gabungan musik dan kata yangmengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio. Tujuan produksi jingel bagiradio adalah untuk mempromosikan keberadaan radio baru di tengah masyarakat, memberikan informasi simbol atau identitas terpenting dari radio agar selalu diingat pendengar, membentuk citra radio di benak pendengar, pada saat disiarkan berfungsi sebagai jeda, selingan, dan sejenisnya. Ada 3 jenis jingel yaitu jingle untuk stasiun radio, jingel untuk acara radio, jingel untuk penyiar radio (p.282).
2.1.3. Format Program Radio
Dalam menghadapi persaingan yang ketat antar stasiun radio maka masing- masing stasiun radio harus mengemas programnya sedemikian rupa agar menarik perhatian dan dapat diikuti sebanyak mungkin orang. Jumlah stasiun radio yangsemakin banyak mengharuskan pengelola stasiun untuk mengacu pada kebutuhan audience yang menjadi target stasiun radio.  Mc Cavitt menjelaskan bahwa “the programming of most stations is dominate by one principal content element or sound, known as format”, maksudnya adalah program sebagian besar stasiun radio di dominasi oleh satu elemen isi atau suara utama yang dikenal dengan format (dalam Morissan, 2005, p.108).
“Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi siaran” (Morissan, 2005, p.109). Format siaran lahir dan berkembang seiring dengan tuntutan spesialisasi siaran akibat maraknya pendirian stasiun radio. Menurut Morissan (2005), format siaran dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek demografis audience seperti kelompok umur, jenis kelamin, profesi, hingga geografi (p.109).
Dalam sejarah perkembangan radio terdapat puluhan format siaran namun format siaran yang paling populer ada empat yang dibagi berdasarkan kelompok umur audience misalnya, remaja, dewasa, dan seterusnya. Selain berdasarkan kelompokumur target audience juga dapat dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin atau profesi. “Seluruh format stasiun radio dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu format musik, format informasi, dan format khusus” (Mc Cavitt dalam Morissan, 2005, p.111). Format musik merupakan format yang paling umum digunakan oleh hampir seluruh stasiun radio komersil. Namun demikian, menentukan format musik dari suatu stasiun radio dewasa ini menjadi semakin sulit karena fragmentasi jenis musik yang cenderung semakin beragam sehingga beberapa jenis musik cenderung menjadi mirip satu sama lainnya.  Format informasi terbagi menjadi tiga bagian yaitu : dominasi berita (all news) dan dominasi perbincangan (all talk). Format ketiga adalah kombinasi dari dua format yang pertama yang dinamakan dengan news-talk. Format all news misalnya terdiri atas berita lokal, regional, nasional, dan internasional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar